Kasus Pengadilan Taiwan Memicu Kemarahan: Pengemudi yang Mengemudi Sembrono Menyebabkan Kematian Janin

Seorang janin berusia 34 minggu meninggal dalam sebuah kecelakaan berkecepatan tinggi, namun pengemudinya hanya dikenai dakwaan ringan, sehingga memicu kemarahan publik terhadap sistem hukum.
Kasus Pengadilan Taiwan Memicu Kemarahan: Pengemudi yang Mengemudi Sembrono Menyebabkan Kematian Janin

Sebuah kasus di Taiwan telah memicu kontroversi setelah seorang pria, yang diidentifikasi sebagai 張 (Zhang), terlibat dalam kecelakaan mobil berkecepatan tinggi yang mengakibatkan kematian janin berusia 34 minggu. Insiden tersebut terjadi di 台74線 (Rute 74) di Taichung, di mana 張 (Zhang) mengendarai sebuah Audi dengan kecepatan berlebihan saat dia bertabrakan dengan kendaraan 黃 (Huang) dan istrinya.

Karena status hukum anak yang belum lahir, insiden tersebut diklasifikasikan sebagai kerugian "properti", yang menyebabkan 張 (Zhang) didakwa dengan cedera karena kelalaian. Keluarga korban menyatakan kemarahan, menyoroti bahwa 張 (Zhang) mengemudi pada kecepatan 168 kilometer per jam di zona 80 kilometer per jam.

Rekaman pengawasan dari lokasi kejadian menunjukkan kerusakan yang luas, dengan mobil korban rusak parah. Audi, yang dibeli empat bulan sebelum insiden tersebut, telah mengembangkan kantung udara, yang mengindikasikan kekuatan tumbukan yang signifikan. Meskipun telah membeli mobil, Zhang mengklaim hanya memperoleh upah minimum sebesar NT$28.000. Dia telah menolak untuk menawarkan permintaan maaf atau bentuk rekonsiliasi apa pun dengan keluarga tersebut.

黃小姐 (Ms. Huang), sang ibu, menyatakan bahwa 張 (Zhang) belum meminta maaf atau menunjukkan kesediaan untuk menegosiasikan penyelesaian. "Nyawa hilang, dan pengadilan hanya menghukumnya enam bulan, yang dapat diubah menjadi denda sebesar NT$180.000. Pengadilan menyebutnya sebagai 'benda,' dan siapa yang bisa menerima itu?" tanyanya.

Pengacara keluarga, 王翼升 (Wang Yisheng), menunjukkan bahwa 張 (Zhang) mengemudi dengan kecepatan yang sangat berbahaya dan gagal memperlambat laju setelah tumbukan awal, yang mengindikasikan bahwa dia menyadari potensi konsekuensi fatal. 王翼升 (Wang Yisheng) berpendapat bahwa tindakan 張 (Zhang) harus dianggap sebagai percobaan pembunuhan karena perilaku cerobohnya dan pengabaian terhadap nyawa manusia. Pengacara tersebut mengatakan bahwa pilihan jaksa untuk hanya mendakwa 張 (Zhang) dengan cedera karena kelalaian merupakan hal yang sangat disesalkan.

王翼升 (Wang Yisheng) menyatakan bahwa dia akan meminta jaksa untuk mengajukan banding, mengungkapkan ketidakpuasan dengan keringanan hukuman yang dirasakan dan kurangnya penyesalan 張 (Zhang).



Sponsor