Mengebut di Taiwan: Permohonan "Darurat" Seorang Pria Ditolak di Pengadilan
Seorang pengemudi di Pingtung, Taiwan, didenda karena mengebut secara berlebihan, namun klaimnya bahwa ia melarikan istrinya ke rumah sakit ditolak karena kurangnya bukti.

Di Taiwan, seorang pria bernama 涂 (Tu) didenda NT$12.000 dan diwajibkan mengikuti kursus keselamatan jalan setelah kedapatan ngebut lebih dari 50 kilometer per jam di jalur Taí24 di Kota Changzhi, Kabupaten Pingtung. Insiden tersebut terjadi saat ia mengemudikan mobilnya ke arah timur di kilometer 10.
Pengemudi tersebut mengajukan banding atas denda tersebut, mengklaim bahwa ia sedang membawa istrinya ke rumah sakit setelah istrinya tertabrak mobil dan tidak memperhatikan kecepatannya. Ia berargumen bahwa ia baru menyadari telah ngebut setelah menerima surat tilang. Namun, pengadilan memeriksa rekam medis istrinya dan tidak menemukan hubungan antara insiden tersebut dengan pelanggaran ngebut. Pengadilan menolak banding tersebut, dengan kemungkinan banding lebih lanjut.
Keputusan pengadilan, yang dikeluarkan pada 11 Januari 2024, merinci bahwa kendaraan 涂 (Tu) telah melebihi batas kecepatan lebih dari 50 km/jam. Perangkat radar yang digunakan untuk mengukur kecepatan telah bersertifikat dengan benar dan berada dalam periode operasional yang valid. Kantor Kendaraan Bermotor Pingtung telah memproses kasus tersebut pada 20 Februari 2024, mengeluarkan denda dan persyaratan untuk mengikuti kursus keselamatan jalan.
Putusan pengadilan menyatakan bahwa istri 涂 (Tu) mengalami kecelakaan mobil pada 19 Desember 2023, yang memerlukan perawatan pasca operasi selama tiga bulan. Lebih lanjut, jadwal kontrolnya pada 11 Januari 2024, telah selesai pada pukul 11:06 AM, sebelum insiden ngebut pada pukul 12:54 PM. Oleh karena itu, pengadilan memutuskan tidak ada hubungan yang terbukti antara kebutuhan medis istrinya dan pelanggaran ngebut.
Pengadilan menekankan bahwa ngebut mengurangi pandangan pengemudi, meningkatkan risiko kecelakaan dan keparahan potensi cedera. Pengadilan juga menjelaskan bahwa pembelaan "darurat", sesuai dengan Pasal 13 Undang-Undang Sanksi Administratif, harus melibatkan ancaman langsung terhadap nyawa, tubuh, kebebasan, reputasi, atau properti, dan bahwa tindakan yang diambil harus tidak dapat dihindari untuk menghindari ancaman tersebut. Oleh karena itu, pengadilan menolak klaim 涂 (Tu), memutuskan bahwa hal itu kurang memiliki justifikasi yang cukup untuk membatalkan hukuman tersebut.
Other Versions
Speeding in Taiwan: Man's "Emergency" Plea Rejected in Court
Exceso de velocidad en Taiwán: Rechazada ante el tribunal la petición de "emergencia" de un hombre
Excès de vitesse à Taiwan : Le tribunal rejette le plaidoyer d'urgence d'un homme
Eccesso di velocità a Taiwan: Respinta in tribunale l'istanza di emergenza dell'uomo
台湾でスピード違反:台湾でスピード違反が発覚した。
대만에서의 과속: 법정에서 기각된 한 남성의 '긴급' 탄원서
Pagpabilis sa Taiwan: Hindi Tinanggap sa Korte ang "Emergency" Apela ng Lalaki
Превышение скорости на Тайване: Мужчине отказано в удовлетворении ходатайства об оказании неотложной помощи
การขับรถเร็วในไต้หวัน: คำร้อง "ฉุกเฉิน" ของชายถูกปฏิเสธในศาล
Chạy quá tốc độ ở Đài Loan: Đề nghị "khẩn cấp" của người đàn ông bị bác bỏ tại tòa