Thailand dan Indonesia Menjalin Hubungan yang Lebih Kuat untuk Meningkatkan Pengaruh ASEAN

Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra dan Presiden Prabowo Subianto berkomitmen untuk menjalin kemitraan strategis dan meningkatkan kerja sama di berbagai sektor.
Thailand dan Indonesia Menjalin Hubungan yang Lebih Kuat untuk Meningkatkan Pengaruh ASEAN

BANGKOK - Dalam langkah signifikan untuk memperkuat hubungan bilateral dan meningkatkan kerja sama regional, Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra dan Presiden Indonesia Prabowo Subianto mengadakan konferensi pers bersama pada hari Senin. Pertemuan yang digelar di Government House di Bangkok ini menandai momen penting dalam evolusi kemitraan antara Thailand dan Indonesia.

Salah satu hasil utama dari pertemuan puncak tersebut adalah penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Kementerian Kesehatan Masyarakat Kerajaan Thailand dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Perjanjian ini, yang ditandatangani oleh Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand Somsak Thepsuthin dan Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono, bertujuan untuk mendorong kolaborasi di berbagai bidang kesehatan masyarakat. Fokusnya mencakup penguatan sistem kesehatan, pencegahan penyakit menular, jaminan keamanan farmasi, peningkatan pembiayaan kesehatan, dan promosi wisata kesehatan.

Perdana Menteri Paetongtarn menyoroti persahabatan abadi antara kedua negara, yang telah terjalin selama lebih dari 150 tahun, dan menggarisbawahi pentingnya peringatan 75 tahun hubungan diplomatik. Diskusi antara para pemimpin menghasilkan peningkatan hubungan bilateral menjadi kemitraan strategis, yang menandakan komitmen untuk memperdalam kerja sama di berbagai sektor untuk kepentingan bersama kedua negara.

Elemen inti dari diskusi mereka berfokus pada penguatan ASEAN di tengah ketidakpastian global. Para pemimpin bersama-sama memimpin konsultasi para pemimpin pertama, sebuah mekanisme baru yang dirancang untuk pertukaran rutin. Bidang-bidang utama peningkatan kerja sama meliputi:

Kerja sama politik dan keamanan: Pertukaran tingkat tinggi secara berkala akan dipromosikan, dan mekanisme bilateral yang ada akan dimanfaatkan sepenuhnya. Rencana aksi kemitraan strategis akan dikembangkan oleh kementerian luar negeri. Kerja sama militer akan diperluas, dengan fokus pada kolaborasi industri pertahanan. Pasukan polisi akan mengintensifkan upaya untuk memberantas kejahatan transnasional.

Kemitraan ekonomi: Kedua negara berkomitmen untuk meningkatkan perdagangan, investasi, dan pariwisata. Pada tahun 2024, perdagangan bilateral mencapai US$18 miliar, dengan harapan akan pertumbuhan lebih lanjut yang bermanfaat bagi kedua negara dan kawasan ASEAN yang lebih luas. Pertemuan Komite Perdagangan Bersama pertama akan diselenggarakan oleh Thailand tahun ini untuk mengidentifikasi bidang kerja sama baru. Kolaborasi antara lembaga publik dan sektor swasta akan didorong untuk membuka peluang investasi baru.

Ketahanan pangan dan energi: Kerja sama di bidang ketahanan pangan, khususnya perdagangan pertanian dan industri halal, akan dihidupkan kembali. Kemitraan di bidang perikanan berkelanjutan akan dieksplorasi. Kerja sama di bidang keamanan energi, dengan fokus pada energi terbarukan dan hijau, akan ditingkatkan.

Pariwisata: Rute penerbangan baru antara Bangkok–Surabaya, Bangkok–Medan, dan rute Phuket–Medan yang direncanakan akan meningkatkan hubungan pariwisata. Lembaga pariwisata akan bersama-sama mempromosikan rute baru dan mengeksplorasi potensi koneksi lebih lanjut.

Kesehatan masyarakat dan pendidikan: Thailand menyatakan kesiapannya untuk berbagi pengalamannya dengan Indonesia mengenai cakupan kesehatan universal, yang telah dikembangkan sejak tahun 2001, dalam kerangka PBB.

Kerja sama regional: Kedua belah pihak menegaskan kembali komitmen mereka terhadap sentralitas dan persatuan ASEAN di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi global, mendukung integrasi ekonomi dan sosial yang inklusif dan berkelanjutan. Mereka memiliki kepentingan bersama dalam Myanmar yang damai, stabil, dan bersatu dan akan berkolaborasi dengan Malaysia, ketua ASEAN saat ini, untuk mendukung upaya perdamaian, dengan ASEAN memainkan peran utama.

Perdana Menteri Paetongtarn mengakhiri konferensi, menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan Presiden Subianto dan berharap dapat melakukan kunjungan ke Indonesia di masa mendatang.



Sponsor