Perisai Ekonomi Taiwan yang Berani: Rencana Bantuan NT$410 Miliar untuk Menanggapi Tarif AS

Perdana Menteri Cho Jung-tai Meluncurkan Paket Bantuan Cepat, Menunjukkan Komitmen Taiwan untuk Ketahanan Ekonomi dan Kesejahteraan
Perisai Ekonomi Taiwan yang Berani: Rencana Bantuan NT$410 Miliar untuk Menanggapi Tarif AS

TAIPEI, Taiwan – Perdana Menteri Cho Jung-tai (卓榮泰) menyoroti respons cepat Taiwan terhadap tarif AS selama tahun pertamanya menjabat, dengan meluncurkan rencana bantuan komprehensif sebesar NT$410 miliar yang dirancang untuk memperkuat ekonomi negara tersebut.

Inisiatif ini, yang dipicu oleh tarif baru yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump, menunjukkan pendekatan proaktif Taiwan terhadap tantangan ekonomi. Hanya dua hari setelah pengumuman tarif, pemerintah awalnya meluncurkan paket dukungan sebesar NT$88 miliar (US$2,91 miliar), yang diakui sebagai salah satu respons tercepat secara global, menurut CNA. Tindakan cepat ini dilengkapi dengan tur industri yang dipimpin oleh Presiden Lai Ching-te (賴清德) dan Perdana Menteri Cho untuk mengatasi masalah bisnis dan mengumpulkan umpan balik penting.

Perdana Menteri Cho menekankan bahwa implementasi rencana bantuan yang cepat menggarisbawahi kejelasan kebijakan dan kompetensi eksekutif pemerintah. Bisnis awalnya menyuarakan keprihatinan tentang bantuan langsung, harga listrik, dan dukungan keuangan di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Kritik awal terhadap ukuran paket awal segera digantikan oleh seruan untuk dukungan yang lebih luas. Sebagai tanggapan, Kabinet mengusulkan rancangan undang-undang khusus yang lebih luas sebesar NT$410 miliar. Rencana komprehensif ini mencakup dukungan industri, program kesejahteraan sosial, dan langkah-langkah ketahanan nasional, dengan tujuan untuk melindungi ekonomi Taiwan dari guncangan ekonomi di masa depan.

Alokasi NT$410 miliar didistribusikan secara strategis: NT$93 miliar dialokasikan untuk dukungan bisnis, NT$150 miliar untuk meningkatkan ketahanan nasional, dan NT$167 miliar untuk memperkuat sistem dukungan sosial. Rencana tersebut menggabungkan bantuan keuangan untuk Taipower, asuransi kesehatan dan tenaga kerja, serta bantuan pertanian. Perdana Menteri Cho menggarisbawahi bahwa paket tersebut berakar kuat pada kebutuhan domestik dan terkait langsung dengan tantangan industri dunia nyata.

Ke depan, Perdana Menteri Cho menguraikan pergeseran strategis Taiwan, menekankan pentingnya diversifikasi hubungan perdagangan untuk mengurangi risiko tarif sambil secara bersamaan memperdalam hubungan dengan AS. Ia menyatakan, “Kita harus berakar di Taiwan dan mendunia.”

Terlepas dari ketegangan global yang sedang berlangsung, Perdana Menteri Cho menegaskan bahwa iklim investasi Taiwan tetap kuat, didorong oleh tata kelola yang efisien dan biaya yang dapat diprediksi, yang memberikan keunggulan kompetitif yang berbeda bagi bisnis lokal.



Sponsor