Kaohsiung Unjuk Rasa di Belakang Vendor Onigiri Jepang dalam Sengketa Tanah

Kebaikan Taiwan Bersinar Saat Kota Menawarkan Bantuan Kepada Toko Nasi Kepal Jepang Setelah Kerusakan Etalase.
Kaohsiung Unjuk Rasa di Belakang Vendor Onigiri Jepang dalam Sengketa Tanah

Kaohsiung, Taiwan – Menyusul protes publik, Kaohsiung Rapid Transit Corp. (KRTC) telah menawarkan bantuan kepada seorang penjual onigiri asal Jepang dan istrinya warga Taiwan, mengundang mereka untuk membuka toko di salah satu stasiun metro kota. Gestur dukungan ini muncul setelah video viral yang menampilkan pemilik toko mereka merusak barang-barang di luar toko mereka, memicu simpati yang meluas.

KRTC mengumumkan telah menghubungi pasangan tersebut dan mengatur kunjungan ke stasiun Zuoying, Kaohsiung Main, dan Formosa Boulevard untuk menilai potensi lokasi stan. Perusahaan tersebut merangkaikan tindakannya sebagai demonstrasi "persahabatan dan dukungan antara Taiwan dan Jepang."

Bersamaan dengan itu, Chang Yen-ching (張硯卿), kepala Departemen Urusan Administratif dan Internasional Kota Kaohsiung, mengungkapkan tawaran kota untuk menyediakan tempat di kantin pusat administrasi jika pasangan tersebut berminat.

Toko tersebut, yang terletak di Distrik Gushan, dioperasikan oleh seorang pria Jepang berusia 60 tahun, yang diidentifikasi sebagai Higuchi, dan istrinya warga Taiwan. Insiden itu, yang terekam kamera, menunjukkan pemilik toko menghancurkan barang-barang di luar toko pada hari Jumat, memicu gelombang dukungan publik.

Chang (istri Higuchi) mengatakan kepada wartawan bahwa suaminya sangat tersentuh oleh respons masyarakat, yang mencakup antrean panjang pelanggan yang ingin membeli bola nasi mereka dan banjir pesan penyemangat di media sosial.

Pasangan itu sedang aktif mencari lokasi bisnis baru dan saat ini sedang menempuh proses pengadilan terkait sengketa tersebut. Mereka telah melaporkan bahwa insiden itu menyebabkan stres emosional dan gangguan bisnis.

Menurut Departemen Kepolisian Kota Kaohsiung, pertengkaran tersebut melibatkan penyewa berusia 62 tahun, Chang, dan pemilik toko berusia 59 tahun, bermarga Shao (邵), yang menuduh pemilik toko telah menempatkan barang-barang di area yang tidak sah dan mengajukan pengaduan pencurian.

Sebagai tanggapan, pasangan itu mengajukan gugatan balik atas kerusakan properti dan cedera ringan yang diduga diderita ketika pemilik toko menendang kursi yang mengenai Higuchi.

"Nona Shao diduga telah terprovokasi secara emosional, mendorong meja, kursi, pot bunga, dan barang-barang lainnya," kata polisi.

Pada hari Senin, anggota parlemen Partai Progresif Demokratik Huang Jie (黃捷) mengunjungi toko tersebut untuk menyampaikan solidaritasnya, kemudian memposting di Facebook bahwa toko tersebut merupakan contoh dari "ketulusan persahabatan Taiwan-Jepang."



Sponsor