Insiden Kemarahan di Jalan Raya di Taiwan: Agresi Pengemudi Berujung pada Hukuman

Seorang pengemudi di Taiwan menghadapi konsekuensi hukum setelah kemarahannya di jalan raya meningkat menjadi serangan fisik setelah terjadi perselisihan lalu lintas.
Insiden Kemarahan di Jalan Raya di Taiwan: Agresi Pengemudi Berujung pada Hukuman

Dalam sebuah kasus yang menyoroti potensi konsekuensi dari perilaku agresif di jalan, seorang pengemudi, yang diidentifikasi sebagai 阿興 (A-Hsing) dalam dokumen pengadilan, terlibat dalam insiden kemarahan di jalan di Taiwan yang berujung pada penyerangan fisik. Insiden tersebut terjadi pada Mei 2023 ketika 阿興 gagal memberi jalan kepada pengendara sepeda motor, A, yang menyebabkan A memberi isyarat kepadanya.

Didorong oleh kemarahan, 阿興 mengejar A dan, saat lampu merah, secara fisik menyerangnya. Catatan pengadilan menunjukkan bahwa 阿興 memukul A, menyeretnya, dan membenturkan kepalanya ke pohon. A menderita cedera kepala dan leher sebagai akibatnya. Insiden tersebut juga melibatkan pelecehan verbal.

Awalnya, pengadilan tingkat pertama menjatuhkan hukuman kepada 阿興 50 hari penahanan, yang dapat dikonversi menjadi denda sebesar NT$50.000. Baik penuntut maupun 阿興 mengajukan banding atas putusan awal tersebut. Penuntut berpendapat untuk hukuman yang lebih berat mengingat beratnya serangan dan kurangnya penyesalan 阿興 pada awalnya. 阿興 mengklaim dirinya diprovokasi oleh isyarat A dan sejak itu telah mencapai kesepakatan dengan korban.

Pengadilan banding di Hsinchu mempertimbangkan keadaan kasus, termasuk fakta bahwa 阿興 telah membayar A NT$125.000 sebagai kompensasi dan memperoleh pengampunan A. Akibatnya, pengadilan mengurangi hukuman menjadi 20 hari penahanan, dengan opsi membayar denda sebesar NT$20.000. Kasus ini sekarang telah selesai.



Sponsor