Pengemudi Taiwan Menuntut Hukuman yang Lebih Ketat untuk Pejalan Kaki: Bentrokan Terkait Keselamatan di Jalan Raya

Kelompok pengemudi di Taiwan memprotes revisi undang-undang lalu lintas Kementerian Perhubungan, mengadvokasi hukuman yang lebih berat bagi pejalan kaki yang melanggar peraturan lalu lintas.
Pengemudi Taiwan Menuntut Hukuman yang Lebih Ketat untuk Pejalan Kaki: Bentrokan Terkait Keselamatan di Jalan Raya

Menjelang satu tahun pemerintahan Lai Ching-te, kelompok pengemudi di Taiwan mengungkapkan ketidakpuasan mereka terhadap revisi hukum terbaru dari Kementerian Perhubungan. Mereka berpendapat bahwa revisi ini secara tidak proporsional menghukum pengemudi karena gagal memberikan prioritas kepada pejalan kaki, sementara mengabaikan untuk menangani pelanggaran pejalan kaki secara memadai, khususnya, "闖紅燈", atau menerobos lampu merah.

Kelompok-kelompok tersebut telah mengeluarkan pernyataan bersama yang menguraikan lima tuntutan utama. Selain menyerukan kepada Kementerian Perhubungan untuk menerapkan "rekayasa 3E"—yang mencakup Rekayasa (infrastruktur jalan), Pendidikan, dan Penegakan Hukum—mereka secara khusus meminta agar hukuman bagi pejalan kaki yang menerobos lampu merah ditingkatkan menjadi NT$18.000. Untuk menggarisbawahi keprihatinan mereka, kelompok pengemudi ini telah mengumumkan rencana untuk melakukan protes di sekitar Kementerian Perhubungan pada tanggal 19 Mei.

林福山 (Lin Fu-shan), Direktur Departemen Pengawasan dan Transportasi Umum di Kementerian Perhubungan, menyatakan bahwa keselamatan pejalan kaki adalah isu kritis bagi Kementerian dan publik Taiwan. Ia mengindikasikan bahwa tinjauan saat ini terutama berfokus pada insiden di mana terjadi cedera atau kematian pejalan kaki, daripada menangani pelanggaran lalu lintas pejalan kaki secara umum.



Sponsor