Jepang Memanfaatkan AI untuk Merevolusi Transportasi Publik dan Memerangi "Area Kosong Transportasi";

Teknologi mutakhir bertujuan untuk menghubungkan para lansia dengan layanan kesehatan dan merampingkan perjalanan bagi para wisatawan, meningkatkan aksesibilitas di seluruh negeri.
Jepang Memanfaatkan AI untuk Merevolusi Transportasi Publik dan Memerangi

TOKYO – Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata di Jepang sedang memulai inisiatif terobosan untuk memanfaatkan teknologi digital dan Kecerdasan Buatan (AI) untuk mengatasi tantangan "daerah tanpa transportasi", di mana akses ke transportasi umum terbatas.

Rencana ambisius ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan bagi semua warga negara, terutama berfokus pada kebutuhan lansia dan turis. Kementerian bermaksud untuk menggunakan AI untuk mengoptimalkan pengaturan bus berbasis reservasi bagi warga lansia yang menghadiri janji rumah sakit dan untuk memastikan ketersediaan taksi bagi turis yang mengunjungi tujuan populer. Tujuannya adalah agar sistem inovatif ini beroperasi penuh secara nasional sekitar tahun 2030.

Rencana konkret diumumkan bulan lalu, dengan sekitar 20 eksperimen dijadwalkan untuk tahun fiskal ini. Salah satu eksperimen kunci akan berlangsung di Tokushima, berfokus pada peningkatan efisiensi bus berbasis reservasi yang mengangkut pasien dari rumah sakit ke rumah mereka. Fujitsu Ltd. akan memelopori pengembangan sistem yang memprediksi waktu yang akan dihabiskan pasien untuk menerima perawatan medis dan menyelesaikan prosedur penagihan.

Sistem reservasi Rumah Sakit Pusat Prefektur Tokushima akan diintegrasikan dengan sistem pengiriman bus yang dioperasikan oleh asosiasi taksi lokal. Integrasi ini akan memungkinkan sistem untuk mengirim bus untuk mengangkut pasien pulang tepat sebelum jadwal keberangkatan mereka, sehingga meminimalkan waktu tunggu.

Di Hokkaido, Bandara Asahikawa sedang mengembangkan sistem untuk memfasilitasi perjalanan tanpa hambatan dari bandara ke tempat wisata. Maskapai penerbangan akan berbagi informasi penting tentang jumlah penumpang yang tiba dan setiap penundaan penerbangan dengan perusahaan bus dan taksi lokal, memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan waktu kedatangan dan keberangkatan. Jorudan Co., sebuah perusahaan perangkat lunak pencarian informasi transfer terkemuka di Tokyo, akan mengembangkan sistem tersebut. Tujuannya adalah untuk memastikan jumlah taksi yang memadai tersedia di bandara untuk memenuhi kebutuhan penumpang yang tiba.

Jepang telah melihat pengurangan layanan kereta api dan bus dalam beberapa tahun terakhir, dipengaruhi oleh penurunan jumlah penumpang. Hal ini terutama telah memengaruhi daerah yang mengalami penurunan populasi, di mana lansia mungkin kesulitan mengakses layanan kesehatan karena keterbatasan transportasi. Selain itu, beberapa tujuan wisata sedang berjuang untuk mengatasi peningkatan permintaan transportasi umum yang didorong oleh masuknya pengunjung domestik dan internasional.

Sementara layanan ridesharing berkembang sebagai salah satu solusi potensial, kekurangan pengemudi tetap menjadi tantangan. Tahun lalu, Kementerian membentuk kemitraan publik-swasta untuk mengatasi kekurangan transportasi dan mencari solusi baru. Kementerian bermaksud untuk menggunakan AI dan teknologi sektor swasta lainnya untuk meningkatkan efisiensi dan mengatasi kekurangan tenaga kerja.



Sponsor