Seoul Melawan Kesepian: Kota Ini Meluncurkan Program Perawatan yang Ambisius

Sebuah studi baru-baru ini mengungkapkan masalah kesepian yang merajalela di kalangan rumah tangga yang hidup dengan satu orang di Seoul, sehingga mendorong kota ini untuk menerapkan inisiatif dukungan yang komprehensif.
Seoul Melawan Kesepian: Kota Ini Meluncurkan Program Perawatan yang Ambisius

SEOUL – Sebuah studi baru menyoroti tantangan signifikan yang dihadapi Seoul: tingginya prevalensi kesepian di kalangan penduduk yang tinggal sendirian. Survei yang dilakukan oleh Institut Seoul mengungkapkan bahwa lebih dari 60% rumah tangga dengan satu orang melaporkan sering merasa kesepian, dan persentase yang cukup besar tidak memiliki jaringan dukungan pada saat dibutuhkan.

Studi, yang mensurvei 3.000 rumah tangga dengan satu orang, menemukan bahwa 62,1% responden mengalami kesepian yang terus-menerus. Lebih lanjut, 13,6% peserta diklasifikasikan sebagai terisolasi secara sosial, yang mengindikasikan kurangnya dukungan selama tekanan emosional, penyakit fisik, atau kesulitan keuangan. Masalah ini sangat menonjol di kalangan pria paruh baya, dengan 66% dari mereka yang berusia 40 hingga 64 tahun melaporkan kesepian dan 15,8% mengalami isolasi sosial. Status pernikahan juga memainkan peran penting, dengan mereka yang menikah tetapi tinggal sendirian melaporkan tingkat kesepian tertinggi, diikuti oleh mereka yang janda/duda, bercerai atau berpisah, dan individu yang belum menikah.

Temuan ini, berdasarkan Skala Kesepian UCLA, menggarisbawahi parahnya masalah tersebut. Tren nasional memperkuat temuan lokal. Laporan Indikator Sosial Korea Selatan tahun 2024 menunjukkan peningkatan kesepian di seluruh populasi. Taruhannya tinggi, karena negara tersebut mencatat 3.662 "kematian kesepian" pada tahun 2023.

Sebagai respons, Seoul meluncurkan inisiatif "Seoul Tanpa Kesepian", sebuah rencana lima tahun dengan anggaran 451,3 miliar won ($322 juta). Program ini mencakup saluran telepon dukungan emosional, sistem deteksi dini, dan layanan perawatan langsung. Saluran telepon "Selamat Tinggal Kesepian 120" telah menerima ribuan panggilan. Kota ini juga sedang menguji "Toko Serba Ada Seoul Maeum," yang menawarkan ruang komunitas untuk makanan gratis dan interaksi. Wali Kota Oh Se-hoon telah menyatakan komitmen untuk memperluas program-program ini untuk mendukung warga yang menghadapi tantangan emosional.



Sponsor