Taipei Rayakan Idul Fitri dengan Semarak dan Semangat Komunitas

Sehari Penuh Kelezatan Halal, Pertukaran Budaya, dan Persatuan di Ibu Kota Taiwan
Taipei Rayakan Idul Fitri dengan Semarak dan Semangat Komunitas

Taipei, Taiwan – Jantung Taiwan berdenyut dengan energi yang semarak saat Kota Taipei menjadi tuan rumah perayaan tahunan Idul Fitri pada tanggal 13 April, yang menarik banyak orang yang antusias ke Daan Forest Park. Acara tersebut, yang diselenggarakan oleh pemerintah Kota Taipei, menampilkan permadani budaya Muslim yang kaya dengan makanan Halal, musik yang meriah, dan pajangan budaya yang menarik.

Peserta Ria, yang berasal dari Indonesia, berbagi kegembiraannya saat menemukan acara tersebut secara daring. Ia sangat menikmati kesempatan untuk menjelajahi bazar makanan Halal, terutama hidangan kuliner Indonesia yang sangat dirindukannya. Ria, seorang mahasiswa PhD kesehatan masyarakat di kampus Taipei National Yang Ming Chiao Tung University (NYCU), menyoroti meningkatnya keramahan Taiwan terhadap komunitas Muslim. Ia menunjuk pada bagian makanan bersertifikasi Halal yang tersedia di toko Family Mart dan banyaknya restoran Halal dan ruang salat.

Di kampusnya, di mana populasi mahasiswa Muslim terus bertambah, Ria mencatat seringnya penggunaan ruang salat dan memuji NYCU atas lingkungan yang ramah. Sementara itu, sekelompok anak muda Indonesia menikmati piknik dan menari mengikuti musik dari tanah air mereka. Nobel, seorang mahasiswa di National Taiwan University (NTU), menyebutkan bahwa ia dan teman-temannya adalah di antara sekitar 400 mahasiswa Indonesia di NTU.

Restu, mahasiswa lainnya, menjelaskan bahwa ia dan teman-temannya berkumpul untuk mempraktikkan "halal-bihalal," sebuah tradisi saling memaafkan yang biasanya diamati oleh umat Muslim Indonesia setelah Ramadan. Karena mereka jauh dari keluarga mereka, mereka telah melanjutkan tradisi ini di antara teman-teman selama empat tahun terakhir di acara Idul Fitri pemerintah Kota Taipei.

Di luar makanan dan minuman yang lezat, acara tersebut juga mendorong pertukaran budaya. Pemerintah Kota Taipei mengundang vendor Taiwan dan Indonesia untuk mendirikan stan yang menyoroti budaya masing-masing. Ini termasuk pajangan topeng dan wayang kulit buatan tangan Indonesia, bersama dengan pengenalan Pat ka-tsiòng, atau "delapan jenderal neraka," sebuah tarian keagamaan tradisional Taiwan yang bertujuan untuk mengusir roh jahat.

Suasana semakin diperkaya oleh penampilan Gema Angklung, sebuah band yang memainkan aransemen instrumental dari lagu ikonik Taiwan "Tian Mi Mi" (甜蜜蜜) oleh mendiang Teresa Teng (鄧麗君), menggunakan alat musik perkusi tradisional Indonesia Angklung.

Seorang staf dari Kantor Tenaga Kerja Asing dan Disabilitas Kota Taipei, yang menyelenggarakan kegiatan budaya, menekankan tujuan acara tersebut: untuk mempromosikan saling pengertian antara orang Taiwan dan Indonesia. Walikota Taipei Chiang Wan-an (蔣萬安) menghadiri acara tersebut dan menyampaikan pidato, menyatakan terima kasih kepada komunitas Muslim karena telah memilih Taipei sebagai rumah mereka. "Taipei adalah kota yang bersemangat, ramah, inklusif, dan beragam di mana orang memperlakukan anggota semua kelompok etnis sebagai keluarga, terlepas dari siapa yang datang pertama," kata Chiang.

Arif Sulistiyo, perwakilan Indonesia untuk Taiwan, berbagi bahwa sekitar 35.000 warga Indonesia tinggal di Taipei, dengan lebih dari 90% beragama Islam. Ia menyatakan apresiasinya kepada para pengasuh Indonesia yang membawa lansia yang mereka rawat ke acara tersebut dan berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan pemerintah Kota Taipei untuk menyelenggarakan apa yang ia sebut sebagai acara Idul Fitri terbesar di Taiwan.



Sponsor