Indonesia Menggandakan Perdagangan Karbon: Memperluas Kemitraan Global

Indonesia Mengintensifkan Upaya untuk Menjalin Perjanjian Perdagangan Karbon, Menargetkan Mitra Utama untuk Aksi Iklim.
Indonesia Menggandakan Perdagangan Karbon: Memperluas Kemitraan Global

Jakarta (ANTARA) - Indonesia, di bawah kepemimpinan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, secara aktif memperluas jaringan perjanjian perdagangan karbonnya, menandakan komitmen kuat terhadap aksi iklim internasional.

Menyusul penandatanganan Perjanjian Pengakuan Bersama (MRA) dengan Gold Standard Foundation, Menteri Nurofiq mengungkapkan bahwa Indonesia siap memperkuat perjanjian serupa dengan beberapa negara, dengan fokus khusus pada kemitraan dengan Norwegia.

"MRA yang paling siap adalah dengan Norwegia," kata Menteri Nurofiq, menyoroti tahap diskusi yang maju. Ia menyatakan optimisme untuk proses negosiasi yang dipercepat, memperkirakan perjanjian tersebut akan diselesaikan dalam satu hingga dua minggu ke depan.

Selain Norwegia, Indonesia juga secara aktif menjajaki MRA dengan Korea Selatan dan Denmark. Ekspansi strategis ini menggarisbawahi komitmen negara untuk mendorong kolaborasi global di bidang perdagangan karbon.

Indonesia juga berupaya menjalin hubungan kolaboratif dengan standar karbon internasional utama, mencerminkan kemitraan baru-baru ini dengan Gold Standard Foundation. Diskusi dengan entitas terkemuka seperti Verra dan Plan Vivo sedang berlangsung, lebih lanjut memperkokoh posisi Indonesia di pasar karbon global.

Menteri Nurofiq menekankan bahwa perdagangan karbon merupakan elemen inti dari kerangka Nilai Ekonomi Karbon (NEK) Indonesia, sebuah inisiatif komprehensif yang bertujuan mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK).



Sponsor