Indonesia dan AS Menjalin Ikatan Ekonomi yang Lebih Kuat: Peningkatan bagi Dunia Usaha dan Pekerja

Perjanjian Baru Menandakan Peningkatan Kerja Sama dan Membuka Pintu untuk Pertumbuhan di Kawasan Indo-Pasifik
Indonesia dan AS Menjalin Ikatan Ekonomi yang Lebih Kuat: Peningkatan bagi Dunia Usaha dan Pekerja

JAKARTA – Dalam langkah yang akan memperkuat hubungan ekonomi, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dan Kamar Dagang AS telah meresmikan nota kesepahaman yang bertujuan untuk meningkatkan kerja sama bilateral. Perjanjian ini, yang berlaku selama dua tahun, tiba pada saat yang krusial, tak lama setelah rilis Laporan Perkiraan Perdagangan Nasional AS 2025.

Perjanjian ini merupakan upaya nyata oleh Indonesia untuk mengurangi hambatan perdagangan, khususnya hambatan non-tarif, sehingga membuka jalan baru untuk kemajuan ekonomi bersama di kawasan Indo-Pasifik.

Ketua Kadin Anindya Novyan Bakrie menyambut perjanjian tersebut sebagai perkembangan positif, "angin segar" bagi sektor bisnis dan tenaga kerja Indonesia. Ia menekankan potensi kolaborasi untuk memperluas prospek bagi industri padat karya, yang menyediakan lapangan kerja bagi jutaan pekerja. Indonesia, sebagai eksportir produk seperti alas kaki, karet, elektronik, dan garmen yang signifikan, saat ini melihat sektor-sektor ini mempekerjakan sekitar 2,1 juta orang, seperti yang dinyatakan oleh Bakrie.

Bakrie juga menyoroti peluang untuk meningkatkan perdagangan dua arah. Ia menyoroti potensi Indonesia untuk mengimpor kedelai AS untuk produksi tempe, kapas untuk industri garmen, serta produk susu dan gandum.

John Murphy, Wakil Presiden Senior dan Kepala Internasional di Kamar Dagang AS, menggarisbawahi pentingnya kolaborasi yang lebih besar untuk memaksimalkan potensi ekonomi hubungan antara kedua negara. Ia menyatakan bahwa Kamar Dagang AS sangat menghargai hubungan langgengnya dengan Kadin, mengakui pasar Indonesia sebagai prioritas tinggi.

Murphy mencatat bahwa meskipun AS telah menginvestasikan lebih dari US$6 miliar dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia sejak tahun 2002, hubungan ekonomi antara kedua negara belum mencapai potensi penuhnya. Hubungan bilateral ditingkatkan menjadi kemitraan strategis komprehensif pada tahun 2023.



Sponsor

Categories