Wanita Taiwan Terjebak dalam Reruntuhan Hotel di Myanmar Setelah Gempa Bumi

Kemlu Pantau Upaya Penyelamatan di Tengah Meningkatnya Peringatan Perjalanan ke Myanmar
Wanita Taiwan Terjebak dalam Reruntuhan Hotel di Myanmar Setelah Gempa Bumi<br>

Taipei, 29 Maret – Seorang wanita Taiwan masih terjebak di sebuah hotel yang runtuh di Mandalay, Myanmar, setelah gempa berkekuatan magnitudo 7,7 yang terjadi pada Jumat sore, menurut Kementerian Luar Negeri Taiwan (MOFA). Suaminya telah berhasil diselamatkan.

MOFA melaporkan bahwa tiga warga negara Taiwan telah terdampak oleh bencana tersebut. Wanita yang terjebak masih menjalin kontak dengan dunia luar saat operasi penyelamatan terus berlanjut. Suaminya, yang bersamanya ketika gempa terjadi, diselamatkan hanya dengan luka ringan.

Seorang wanita Taiwan lainnya yang awalnya dilaporkan hilang dari sebuah bangunan terpisah yang runtuh di Mandalay telah dihubungi dan dipastikan aman, konfirmasi dari MOFA.

Menanggapi meningkatnya kekhawatiran keselamatan, MOFA telah menaikkan peringatan perjalanan ke Myanmar ke tingkat "orange", peringatan tertinggi kedua, mendesak warga negara Taiwan untuk menghindari perjalanan yang tidak perlu ke negara tersebut. Sistem peringatan perjalanan Taiwan mencakup tingkat merah, oranye, kuning, dan abu-abu, dengan "merah" yang menunjukkan situasi paling parah.

Sementara itu, nasihat perjalanan untuk Thailand tetap pada tingkat kuning, yang menyarankan para pelancong untuk berhati-hati dan meninjau kembali rencana perjalanan mereka.

Myanmar telah mengeluarkan seruan untuk bantuan internasional karena jumlah korban tewas akibat gempa bumi telah melampaui 1.000 orang. Sementara China dan India telah mengerahkan personel penyelamat dan menyediakan pasokan penting, tanggapan internasional masih berkembang. Junta militer di Myanmar secara historis enggan menerima bantuan internasional setelah bencana.

Kantor perwakilan Taiwan di Myanmar dan Thailand, di mana sebuah bangunan yang sedang dibangun juga runtuh, telah menawarkan bantuan tim penyelamat kepada kedua negara. Tim-tim ini siap untuk segera dikerahkan untuk memberikan bantuan bencana.

Menurut MOFA, pemerintah Myanmar dan Thailand saat ini sedang menilai infrastruktur dan kemampuan logistik mereka masing-masing sebelum menanggapi tawaran bantuan dari Taiwan. Badan Pemadam Kebakaran Nasional telah mengumumkan bahwa lebih dari 100 personel penyelamat, termasuk profesional medis dan enam anjing penyelamat, dalam siaga, siap dikerahkan setiap saat.



Sponsor