Memperluas Cakrawala Keluarga: Anggota Parlemen Taiwan Mendorong Akses Reproduksi Berbantu

Para advokat berusaha untuk memperluas pilihan kesuburan bagi wanita lajang dan pasangan sesama jenis, untuk meningkatkan kesetaraan gender di Taiwan.
Memperluas Cakrawala Keluarga: Anggota Parlemen Taiwan Mendorong Akses Reproduksi Berbantu

Taipei, Taiwan - Dalam langkah yang menyoroti upaya berkelanjutan menuju kesetaraan gender dan keberagaman keluarga, dua anggota parlemen dari Partai Progresif Demokrat (DPP) yang berkuasa menyerukan perluasan akses ke reproduksi berbantuan di Taiwan.

Dorongan tersebut, yang diumumkan pada tanggal 14 Mei, berfokus pada mendesak pemerintah untuk memperkenalkan undang-undang yang akan memungkinkan wanita lajang dan pasangan sesama jenis wanita untuk menggunakan teknologi reproduksi berbantuan. Inisiatif ini menggarisbawahi komitmen Taiwan terhadap kebijakan keluarga yang inklusif.

Anggota parlemen DPP Huang Jie (黃捷) menekankan bahwa legalisasi pernikahan sesama jenis enam tahun lalu hanyalah permulaan. Ia menyoroti perlunya mengatasi keterbatasan hukum saat ini. Ia mengadvokasi perubahan pada Undang-Undang Reproduksi Berbantuan. Undang-Undang ini saat ini membatasi reproduksi berbantuan, termasuk inseminasi buatan, hanya untuk pasangan heteroseksual yang sudah menikah. Ia mendesak Kabinet dan Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan (MOHW) untuk bertindak dalam hal ini.

Huang percaya bahwa amandemen ini akan memberdayakan lebih banyak wanita lajang dan lesbian untuk memulai keluarga. Advokasi tersebut tidak akan mencakup masalah surogasi. Huang mengakui bahwa hal ini tetap menjadi subjek yang kontroversial.

Anggota parlemen DPP Wu Pei-yi (吳沛憶) bergabung dalam inisiatif tersebut, menyatakan harapan bahwa rancangan amandemen yang sebelumnya disepakati oleh MOHW akan segera dibawa ke hadapan Yuan Legislatif.

Wong Yu-cin (翁鈺清), manajer proyek advokasi dan keterlibatan masyarakat Taiwan Equality Campaign, juga ikut memberikan pandangannya. Ia menyatakan keprihatinan tentang sikap pemerintah yang tampaknya tidak konsisten mengenai masalah tersebut. Ia menyoroti jajak pendapat baru-baru ini, yang menunjukkan bahwa dukungan publik untuk lesbian yang menggunakan reproduksi buatan sedikit menurun baru-baru ini. Wong mendesak pemerintah untuk mempercepat penyerahan rancangan amandemen, menyebutnya sebagai langkah penting bagi wanita yang ingin menjadi ibu.



Sponsor