Permata Geologi Indonesia Bersinar: UNESCO Menambah Dua Geopark Global Baru

Kebumen dan Meratus Bergabung dengan Jaringan Geopark Global UNESCO yang Bergengsi, Mengangkat Warisan Geologi Indonesia
Permata Geologi Indonesia Bersinar: UNESCO Menambah Dua Geopark Global Baru

JAKARTA – Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) secara resmi mengakui dua taman geologi Indonesia, Kebumen di Jawa Tengah dan Meratus di Kalimantan Selatan, sebagai Geopark Global. Pengumuman penting ini dibuat selama sesi ke-221 Dewan Eksekutif UNESCO yang diadakan di Paris, Prancis.

Dewan Eksekutif, yang terdiri dari 58 negara anggota termasuk Indonesia, mencapai konsensus untuk menyetujui 16 geopark baru. Keputusan ini mengikuti rekomendasi dari pertemuan Dewan Geopark Global UNESCO pada September dan Desember 2024.

Dengan penambahan Kebumen dan Meratus, Indonesia kini memiliki total 12 geopark dalam Jaringan Geopark Global UNESCO. Situs-situs ini bergabung dengan daftar terkemuka yang mencakup Batur, Belitong, Ciletuh, Gunung Sewu, Ijen, Maros Pangkep, Merangin Jambi, Raja Ampat, Rinjani Lombok, dan Kaldera Toba.


Duta Besar Mohamad Oemar, Delegasi Tetap Indonesia untuk UNESCO dan kepala delegasi Indonesia, menyoroti tanggung jawab yang menyertai penunjukan Geopark Global UNESCO. Ini termasuk melestarikan, mengelola secara berkelanjutan, dan mempromosikan warisan geologi dan budaya Indonesia. Ia menekankan bahwa pengakuan ini menggarisbawahi komitmen Indonesia untuk menjaga warisan yang signifikan secara global, upaya konservasi, pemberdayaan masyarakat, dan pendidikan global.

16 geopark yang baru ditunjuk mewakili nominasi dari 11 negara: China (Kanbula dan Yunyang), Korea Utara (Gunung Paektu), Ekuador (Napo Sumaco dan Tungurahua), Indonesia (Kebumen dan Meratus), Italia (Mur), Norwegia (Fjord Coast), Republik Korea (Danyang dan Gyeongbuk), Arab Saudi (Salma dan Riyadh Utara), Spanyol (Costa Quebrada), Inggris Raya (Arran), dan Việt Nam (Lạng Sơn).



Sponsor

Categories