Pawai Hari Buruh di Taiwan: Menuntut Kenaikan Upah dan Perlindungan

Buruh Unjuk Rasa Menuntut Upah yang Adil, Pengurangan Jam Kerja, dan Tindakan Anti-Penindasan.
Pawai Hari Buruh di Taiwan: Menuntut Kenaikan Upah dan Perlindungan

Saat Presiden Lai Ching-te mendekati tahun pertama masa jabatannya, tenaga kerja Taiwan bersiap untuk demonstrasi signifikan pada 1 Mei di Ketagalan Boulevard. Konferensi pers pra-unjuk rasa, yang diselenggarakan oleh banyak serikat pekerja dan LSM, menyoroti perjuangan berkelanjutan yang dihadapi oleh pekerja Taiwan, termasuk masalah <b>perundungan</b>, upah rendah, dan kerja lembur. Pawai Hari Buruh mendatang, bertema "Anti-Perundungan, Tuntut Perlindungan," bertujuan untuk menarik perhatian pada masalah-masalah kritis ini.

Pawai tersebut akan mengadvokasi tujuh tuntutan utama, termasuk langkah-langkah anti-perundungan yang lebih ketat, pengurangan jam kerja, dan peningkatan tunjangan pekerja. Tuntutan utama adalah menaikkan upah minimum bulanan menjadi NT$32.000 mulai tahun depan.

Menurut Dai Kuo-jung, ketua Federasi Industri Nasional dan pemimpin umum pawai Hari Buruh 1 Mei, tema "Anti-Perundungan, Tuntut Perlindungan" mencerminkan bertahun-tahun pengabaian hak-hak buruh oleh pemerintah. Pawai tersebut juga akan menyerukan peningkatan hari cuti khusus dan langkah bertahap menuju akhir pekan tiga hari, mengadvokasi pengurangan <b>工時 (jam kerja)</b>. Mengenai keamanan pensiun, tuntutan mencakup peningkatan tingkat kontribusi wajib ke sistem pensiun tenaga kerja baru dan penghapusan batasan 45 bulan pada pembayaran pensiun sistem lama.



Sponsor