Kongres AS Memperkenalkan Kembali Undang-Undang Solidaritas Internasional Taiwan: Sebuah Dorongan untuk Kedudukan Global Taiwan
RUU Bipartisan Bertujuan untuk Melawan Upaya Tiongkok dan Memperjuangkan Suara Taiwan di Panggung Dunia

Taipei, 1 April - Sebuah langkah signifikan untuk memperkuat kehadiran internasional Taiwan diambil ketika sekelompok anggota parlemen Amerika dari kedua partai politik kembali memperkenalkan Undang-Undang Solidaritas Internasional Taiwan di Dewan Perwakilan Rakyat AS pada hari Senin (waktu AS). Hal ini menyusul terhentinya legislasi sebelumnya di Senat pada tahun 2023.
Undang-undang tersebut, sebagaimana dirinci dalam siaran pers dari kantor Perwakilan Gerry Connolly, bertujuan untuk "mendorong AS untuk bekerja sama dengan sekutu dan mitra untuk menentang upaya Republik Rakyat China dalam merusak hubungan dan kemitraan diplomatik Taiwan secara global."
Aspek kunci dari legislasi ini adalah klarifikasinya mengenai Resolusi Majelis Umum PBB 2758. Resolusi ini, yang sering dikutip oleh Beijing untuk membenarkan klaim teritorialnya atas Taiwan, "tidak menghalangi Amerika Serikat untuk menggunakan suara, pendapat, dan pengaruhnya untuk melawan kampanye ceroboh terhadap tempat Taiwan di panggung dunia," demikian pernyataan pers tersebut.
Perwakilan Connolly menyoroti bahwa RUU tersebut dibangun berdasarkan Undang-Undang Inisiatif Perlindungan dan Peningkatan Internasional Sekutu Taiwan tahun 2019. Tujuannya tetap konsisten: untuk melawan "senjataisasi" China terhadap organisasi internasional dan untuk "berdiri dalam solidaritas dengan keinginan dan kepentingan terbaik rakyat Taiwan."
Rancangan RUU tersebut lebih lanjut menetapkan bahwa pemerintah AS akan "menggunakan suara, pendapat, dan pengaruh Amerika Serikat" untuk secara aktif "menentang upaya Republik Rakyat China untuk mendistorsi keputusan, bahasa, kebijakan, atau prosedur organisasi [internasional] terkait Taiwan."
Perwakilan Young Kim, salah satu sponsor RUU tersebut, menekankan, "Taiwan memiliki rekam jejak keberhasilan dalam demokrasi dan keamanan kesehatan global, dan perspektifnya layak didengar."
Kim, yang memimpin Subkomite Urusan Luar Negeri DPR untuk Asia Timur dan Pasifik, menjelaskan bahwa tindakan ini berfungsi sebagai demonstrasi "aksi yang berarti" dalam mendukung peran Taiwan dalam organisasi internasional. Ia lebih lanjut menyatakan, "Partisipasi Taiwan dalam percakapan global adalah keuntungan bagi dunia."
RUU ini mendapat dukungan lintas partai, dengan para sponsor termasuk Demokrat Ami Bera, Dina Titus, Steve Cohen, Thomas Suozzi, Dave Min, Josh Gottheimer, dan Brad Sherman, bersama dengan Republikan Brian Fitzpatrick dan Michael Lawler.
Proses legislatif sekarang akan berpindah ke tahap peninjauan komite. RUU tersebut harus berhasil melewati DPR dan Senat sebelum dapat disahkan menjadi undang-undang oleh presiden.
Other Versions
U.S. Congress Reintroduces Taiwan International Solidarity Act: A Boost for Taiwan's Global Standing
El Congreso de EE.UU. reintroduce la Ley de Solidaridad Internacional con Taiwán: Un espaldarazo a la posición mundial de Taiwán
Le Congrès américain réintroduit la loi sur la solidarité internationale avec Taiwan : Un coup de pouce pour la position de Taïwan dans le monde
Il Congresso degli Stati Uniti reintroduce la legge sulla solidarietà internazionale di Taiwan: Una spinta per la posizione di Taiwan nel mondo
米議会が台湾国際連帯法を再提出:台湾の国際的地位が高まる
미국 의회, 대만 국제연대법 재도입: 대만의 글로벌 위상 강화: 대만의 국제적 위상 강화
Muling Ipinakilala ng Kongreso ng U.S. ang Taiwan International Solidarity Act: Isang Pagpapalakas sa Katayuan ng Taiwan sa Mundo
Конгресс США вновь представляет Закон о международной солидарности Тайваня: Укрепление позиций Тайваня в мире
สภาคองเกรสสหรัฐฯ นำเสนออีกครั้ง พระราชบัญญัติความเป็นน้ำหนึ่งใจเดียวกันในระดับนานาชาติ
Quốc hội Hoa Kỳ Tái giới thiệu Đạo luật Đoàn kết Quốc tế Đài Loan: Tăng cường vị thế toàn cầu của Đài Loan