Error: All DeepL API keys exceeded 95% usage.

Error: All DeepL API keys exceeded 95% usage.
Error: All DeepL API keys exceeded 95% usage.<br>

Taiwan berfungsi sebagai landasan penting untuk pengaruh ekonomi dan keamanan di kawasan Indo-Pasifik, menurut penilaian terbaru oleh seorang mantan pejabat tinggi militer AS.

Pejabat tersebut menekankan tujuan strategis China untuk melampaui kepemimpinan AS dalam tatanan internasional, sebuah tujuan yang secara publik telah dinyatakan oleh negara tersebut akan dicapai pada tahun 2050.

Kekhawatiran muncul mengenai potensi China menggunakan strategi multifaset, termasuk langkah-langkah ekonomi, diplomatik, dan militer, untuk merusak pengaruh AS dan memproyeksikan citra kekuatan China yang meningkat dan otoritas AS yang menurun. Penting untuk diingat bahwa kekhawatiran ini belum tentu mencerminkan garis waktu yang pasti.

Pejabat tersebut mencatat bahwa China secara eksplisit memprioritaskan masalah keamanan "internal", yang mencakup Taiwan. Sebagai tanggapan terhadap pernyataan tersebut, pejabat itu menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk penangkal yang lebih kuat terhadap China.

Taiwan diakui sebagai kepentingan inti bagi China. Pejabat tersebut juga menyoroti bahwa keandalan kebijakan AS secara konsisten diukur oleh Undang-Undang Hubungan Taiwan dan hubungan AS-Taiwan yang berkelanjutan.

Sambil memperkuat aliansi dan kemitraan, termasuk dukungan untuk Taiwan, pejabat tersebut menekankan bahwa Taiwan harus secara bersamaan berinvestasi dalam memperkuat pertahanannya sendiri.

Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa pengeluaran pertahanan Taiwan harus ditingkatkan untuk secara efektif memenuhi kebutuhan defensifnya. Ini adalah aspek kunci dalam menjaga stabilitas regional.

Selain mengembangkan kemampuan tempur asimetris, kemampuan militer konvensional Taiwan memerlukan peningkatan. Ini termasuk pengadaan platform senjata penting seperti pesawat terbang, kapal, dan kapal selam untuk melawan aktivitas terus-menerus Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA).

PLA sering mengirimkan pesawat ke zona identifikasi pertahanan udara Taiwan, melintasi garis median Selat Taiwan, dan melakukan latihan angkatan laut di sekitar Taiwan.

Potensi konsekuensi dari Taiwan yang berada di bawah kendali China akan mencakup kemungkinan Jepang dan Korea Selatan mempertimbangkan kembali strategi nuklir mereka sendiri untuk memastikan keamanan regional, yang dapat menantang sikap AS terhadap proliferasi nuklir dan berpotensi menggoyahkan kerangka keamanan Asia-Pasifik yang dipimpin AS.



Sponsor