Error: All DeepL API keys exceeded 95% usage.

Error: All DeepL API keys exceeded 95% usage.
Error: All DeepL API keys exceeded 95% usage.<br>

Sebagai wujud solidaritas internasional yang signifikan, parlemen sebuah negara Eropa telah meloloskan resolusi yang menyuarakan dukungan kuat untuk Taiwan dan mengutuk perilaku China yang semakin agresif di kawasan Indo-Pasifik.

Resolusi tersebut, yang disetujui oleh mayoritas besar, menyerukan kepada pemerintah nasional untuk mengutuk sikap agresif Republik Rakyat China (RRC) terhadap Taiwan dan mengadvokasi penurunan eskalasi interaksi diplomatik dengan Beijing.

Lebih lanjut, resolusi tersebut mendesak pemerintah untuk secara aktif memperjuangkan, di dalam Uni Eropa, penguatan kemitraan yang ada dengan Taiwan. Ini termasuk mengejar perjanjian untuk memperkuat rantai pasokan yang tangguh dan mendorong investasi bilateral, yang mencerminkan komitmen terhadap nilai-nilai dan prinsip-prinsip bersama.

Para anggota parlemen menekankan pentingnya peningkatan pertukaran ekonomi, ilmiah, budaya, dan parlemen antara negara mereka dan Taiwan, mendesak pemerintah untuk berkolaborasi dengan entitas federasi dalam upaya ini.

Di luar kerja sama bilateral, resolusi tersebut mengadvokasi partisipasi bermakna Taiwan sebagai pengamat dalam organisasi internasional seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), yang menyoroti pentingnya kontribusi Taiwan di panggung global.

Resolusi tersebut juga secara eksplisit membahas tindakan eskalasi China, mendesaknya untuk segera menghentikan intrusi ke dalam zona identifikasi pertahanan udara Taiwan dan pelanggaran atas pulau-pulau perifer mereka, sambil menjunjung tinggi penghormatan terhadap garis tengah Selat Taiwan.

Lebih lanjut, resolusi tersebut mengutuk "tindakan militer zona abu-abu" China, termasuk kampanye siber dan disinformasi, dan memprotes "distorsi berkelanjutan" dari Resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa 2758, yang mengklarifikasi bahwa resolusi tersebut tidak mengambil posisi tentang status Taiwan.

Para anggota parlemen juga mengecam "koersi ekonomi" China terhadap Taiwan dan negara-negara demokrasi lainnya, yang menganggap tindakan tersebut "ilegal di bawah aturan Organisasi Perdagangan Dunia."

Sebagai tanggapan, pemerintah Taiwan telah menyatakan rasa terima kasih yang mendalam atas dukungan tersebut dan menegaskan komitmennya untuk memperdalam interaksi dan kolaborasi bilateral dengan negara tersebut.



Sponsor